Kamis, 09 April 2015

Kebudayaan Dengan Manusia


Kaitan Manusia dengan Kebudayaan
Sebelum ke pokok bahasan yang akan di bahas disini, alangkah baiknya kita mengetahui terlebih dahulu pengertian budaya itu sendiri, arti kata budaya menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), budaya diartikan sebagai akal budi, pikiran atau adat-istiadat. Jadi jika dikatakan menurut tata bahasa, arti dari kebudayaan ini diturunkan dari makna kata budaya dan cenderung mengarah kepada pola pikir manusia. Sehingga Pengertian Kebudayaan sendiri adalah sebagai segala sesuatu yang berkaitan pada akal atau pikiran manusia serta bisa pula menunjuk terhadap perilaku, pola pikir dan karya fisik untuk sekelompok manusia. Kebudayaan sendiri ada karena ada masyarakatnya, dan masyarakat ada dengan kebudayaannya.
Langsung saja ke inti pembahasan cekidoot :-).
Berbicara tentang kebudayaan, Indonesia sebagai negara yang besar banyak sekali terdapat bermacam-macam kebudayaan .
Kita ambil contoh dari sekian banyak kebudayaan yang ada di Indonesia diantaranya :
1. Kebudayaan Jawa
Berbicara mengenai suku Jawa, yang merupakan suku bangsa terbesar di Indonesia. Di tahun 2004 saja, telah tercatat lebih dari 90 juta lebih orang yang bersuku bangsa Jawa. Beberapa orang pasti menyangka bahwa yang dimaksud dengan suku Jawa adalah orang-orang yang lahir, mendiami daerah wilayah Jawa Tengah dan menggunakan bahasa ibu bahasa Jawa. Padahal, daerah kebudayaan Jawa itu luas, meliputi seluruh bagian tengah dan timur dari pulau Jawa. walaupun pada kenyataanya, tetap saja tampak perbedaan karakteristik antara orang-orang yang mendiami daerah Jawa Tengah dan Yogyakarta, dengan orang-orang yang mendiami daerah Jawa Timur. Selain suku bangsa Jawa, ada juga subsuku dari suku bangsa ini, yaitu suku osing dan suku tengger.
Di kalangan masyarakat, tercipta stereotip tentang perangai orang Jawa yang begitu halus, sopan dan pasrah menjalani hidup atau nrimo, Sifat ini konon berdasarkan watak orang  Jawa yang berusaha untuk menjaga harmoni atau keserasian juga menghindari konflik. Mereka cenderung diam dan tidak banyak berkomentar untuk menghindari konflik.
Sistem kekerabatan yang digunakan oleh orang Jawa pada umumnya adalah Patrilineal, atau menggunakan garis keturunan dari pihak ayah. Hal ini sama seperti kebanyakan suku di Indonesia, seperti suku Batak.

2. Kebudayaan Sunda
Kebudayaan Sunda termasuk salah satu kebudayaan suku bangsa di Indonesia yang berusia tua. Bahkan, dibandingkan dengan kebudayaan Jawa sekalipun, kebudayaan Sunda sebenarnya termasuk kebudayaan yang berusia relatif lebih tua, setidaknya dalam hal pengenalan terhadap budaya tulis. "Kegemilangan" kebudayaan Sunda di masa lalu, khususnya semasa Kerajaan Tarumanegara dan Kerajaan Sunda, dalam perkembangannya kemudian seringkali dijadikan acuan dalam memetakan apa yang dinamakan kebudayaan Sunda.
Kebudayaan Sunda yang ideal pun kemudian sering dikaitkan sebagai kebudayaan raja-raja Sunda atau tokoh yang diidentikkan dengan raja Sunda. Dalam kaitan ini, jadilah sosok Prabu Siliwangi dijadikan sebagai tokoh panutan dan kebanggaan urang Sunda karena dimitoskan sebagai raja Sunda yang berhasil, sekaligus mampu memberikan kesejahteraan kepada rakyatnya
Keterkaitan masyarakat dengan kebudayaan-
kebudayaan tersebut akan dijabarkan sebagai berikut :
Ø  SISTEM KEPERCAYAAN
Hampir semua orang Sunda beragama Islam. Hanya sebagian kecil yang tidak
beragama Islam, diantaranya orang-orang Baduy yang tinggal di Banten Tetapi juga ada
yang beragama Katolik, Kristen, Hindu, Budha.Selatan. Praktek-praktek sinkretisme dan
mistik masih dilakukan. Pada dasarnya seluruh kehidupan orang Sunda ditujukan untuk
memelihara keseimbangan alam semesta.
Keseimbangan magis dipertahankan dengan upacara-upacara adat, sedangkan
keseimbangan sosial dipertahankan dengan kegiatan saling memberi (gotong royong).
Hal yang menarik dalam kepercayaan Sunda, adalah lakon pantun Lutung Kasarung,
salah satu tokoh budaya mereka, yang percaya adanya Allah yang Tunggal (Guriang
Tunggal) yang menitiskan sebagian kecil diriNya ke dalam dunia untuk memelihara
kehidupan manusia (titisan Allah ini disebut Dewata). Ini mungkin bisa menjadi jembatan
untuk mengkomunikasikan Kabar Baik kepada mereka.
Ø  MATA PENCAHARIAN
Suku Sunda umumnya hidup bercocok tanam. Kebanyakan tidak suka merantau atau
hidup berpisah dengan orang-orang sekerabatnya. Kebutuhan orang Sunda terutama
adalah hal meningkatkan taraf hidup. Menurut data dari Bappenas (kliping Desember
1993) di Jawa Barat terdapat 75% desa miskin. Secara umum kemiskinan di Jawa Barat
disebabkan oleh kelangkaan sumber daya manusia. Maka yang dibutuhkan adalah
pengembangan sumber daya manusia yang berupa pendidikan, pembinaan, dll.
Ø  KESENIAN
KIRAB HELARAN
Kirap helaran atau yang disebut sisingaan adalah suatu jenis kesenian tradisional atau
seni pertunjukan rakyat yang dilakukan dengan arak-arakan dalam bentuk helaran.
Pertunjukannya biasa ditampilkan pada acara khitanan atau acara-acara khusus seperti ;
menyambut tamu, hiburan peresmian, kegiatan HUT Kemerdekaan RI dan kegiatan hari-
hari besar lainnya. Seperti yang diikuti ratusan orang dari perwakilan seluruh kelurahan
di Cimahi, yang berupa arak-arakan yang pernah digelar pada saat Hari Jadi ke-6 Kota
Cimahi. Kirap ini yang bertolak dari Alun-alun Kota Cimahi menuju kawasan
perkantoran Pemkot Cimahi, Jln. Rd. Demang Hardjakusumah itu, diikuti oleh
kelompok-kelompok masyarakat yang menyajikan seni budaya Sunda, seperti sisingaan,
gotong gagak, kendang rampak, calung, engrang, reog, barongsai, dan klub motor.
Ø  KARYA SASTRA
Di bawah ini disajikan daftar karya sastra dalam bahasa Jawa yang berasal dari daerah
kebudayaan Sunda. Daftar ini tidak lengkap, apabila para pembaca mengenal karya sastra
lainnya dalam bahasa Jawa namun berasal dari daerah Sunda,
Babad Cerbon
Cariosan Prabu Siliwangi
Carita Ratu Galuh
Carita Purwaka Caruban Nagari
Carita Waruga Guru
Kitab Waruga Jagat
Layang Syekh Gawaran
Pustaka Raja Purwa
Sajarah Banten
Suluk Wuyung Aya
Wahosan Tumpawarang
Wawacan Angling Darma
Wawacan Syekh Baginda Mardan
Kitab Pramayoga/jipta Sara



3. Kebudayaan Betawi
Suku Betawi terdiri dari beberapa etnis yang bergabung dalam satu daerah sehingga membentuk kebudayaan sendiri yaitu Budaya Betawi. Suku Betawi berasal dari hasil kawin-mawin antaretnis dan bangsa di masa lalu. Secara biologis, mereka yang mengaku sebagai orang Betawi adalah keturunan kaum berdarah campuran aneka suku dan bangsa yang didatangkan oleh Belanda ke Batavia. Apa yang disebut dengan orang atau suku Betawi sebenarnya terhitung pendatang baru di Jakarta. Kelompok etnis ini lahir dari perpaduan berbagai kelompok etnis lain yang sudah lebih dulu hidup di Jakarta, seperti orang Sunda, Jawa, Arab, Bali, Sumbawa, Ambon, Melayu dan Tionghoa. Dengan semakin beragamnya etnis di Betawi, maka setiap etnis biasanya mempengaruhi setiap perayaan etnis Betawi. Seperti budaya penyalaan petasan, Lenong, Cokek, hingga pakaian pernikahan adat Betawi yang didominasi warna merah, itu semua dipengaruhi kuat oleh budaya Tionghoa.Kemudian etnis Arab sangat mempengaruhi musik gambus dalam warna musik marawis dan Tanjidor. Tanjidor sendiri adalah perpaduan budaya Eropa, Cina, Melayu dan Arab. Sementara di kampung Tugu terkenal dengan budaya keroncong yang bersal dari Portugis.Salah satu musik khas dari kesenian Betawi yang paling terkenal adalah Gambang Kromong, dimana dalam setiap kesempatan perihal Betawi, Gambang Kromong selalu menjadi tempat yang paling utama. Hampir setiap pemberitaan yang ditayangkan di televisi, Gambang Kromong selalu menjadi ilustrasi musiknya.

http://budayasundadiindonesia.blogspot.com/2010/03/cbenarkah-budaya-sunda-sudah-mulai.html?m=1
http://indo-one.blogspot.com/2010/06/makalah-kebudayaan-suku-sunda.html?m=1
https://pemulungelitd19kk.wordpress.com/2013/09/30/kebudayaan-masyarakat-jawa/