Kaitan
Manusia dengan Kebudayaan
Sebelum ke pokok bahasan yang akan di
bahas disini, alangkah baiknya kita mengetahui terlebih dahulu pengertian
budaya itu sendiri, arti kata budaya menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa
Indonesia), budaya diartikan sebagai akal budi, pikiran atau adat-istiadat.
Jadi jika dikatakan menurut tata bahasa, arti dari kebudayaan ini diturunkan
dari makna kata budaya dan cenderung mengarah kepada pola pikir manusia.
Sehingga Pengertian Kebudayaan sendiri adalah sebagai segala sesuatu yang
berkaitan pada akal atau pikiran manusia serta bisa pula menunjuk terhadap
perilaku, pola pikir dan karya fisik untuk sekelompok manusia. Kebudayaan
sendiri ada karena ada masyarakatnya, dan masyarakat ada dengan kebudayaannya.
Langsung saja ke inti pembahasan
cekidoot :-).
Berbicara tentang kebudayaan, Indonesia
sebagai negara yang besar banyak sekali terdapat bermacam-macam kebudayaan .
Kita ambil contoh dari sekian banyak
kebudayaan yang ada di Indonesia diantaranya :
1.
Kebudayaan Jawa
Berbicara mengenai suku Jawa, yang
merupakan suku bangsa terbesar di Indonesia. Di tahun 2004 saja, telah tercatat
lebih dari 90 juta lebih orang yang bersuku bangsa Jawa. Beberapa orang pasti
menyangka bahwa yang dimaksud dengan suku Jawa adalah orang-orang yang lahir,
mendiami daerah wilayah Jawa Tengah dan menggunakan bahasa ibu bahasa Jawa.
Padahal, daerah kebudayaan Jawa itu luas, meliputi seluruh bagian tengah dan
timur dari pulau Jawa. walaupun pada kenyataanya, tetap saja tampak perbedaan
karakteristik antara orang-orang yang mendiami daerah Jawa Tengah dan
Yogyakarta, dengan orang-orang yang mendiami daerah Jawa Timur. Selain suku
bangsa Jawa, ada juga subsuku dari suku bangsa ini, yaitu suku osing dan suku
tengger.
Di kalangan masyarakat, tercipta
stereotip tentang perangai orang Jawa yang begitu halus, sopan dan pasrah
menjalani hidup atau nrimo, Sifat ini konon berdasarkan watak orang Jawa yang berusaha untuk menjaga harmoni atau
keserasian juga menghindari konflik. Mereka cenderung diam dan tidak banyak
berkomentar untuk menghindari konflik.
Sistem kekerabatan yang digunakan oleh
orang Jawa pada umumnya adalah Patrilineal, atau menggunakan garis keturunan
dari pihak ayah. Hal ini sama seperti kebanyakan suku di Indonesia, seperti
suku Batak.
2.
Kebudayaan Sunda
Kebudayaan Sunda termasuk salah satu
kebudayaan suku bangsa di Indonesia yang berusia tua. Bahkan, dibandingkan
dengan kebudayaan Jawa sekalipun, kebudayaan Sunda sebenarnya termasuk
kebudayaan yang berusia relatif lebih tua, setidaknya dalam hal pengenalan
terhadap budaya tulis. "Kegemilangan" kebudayaan Sunda di masa lalu,
khususnya semasa Kerajaan Tarumanegara dan Kerajaan Sunda, dalam
perkembangannya kemudian seringkali dijadikan acuan dalam memetakan apa yang
dinamakan kebudayaan Sunda.
Kebudayaan Sunda yang ideal pun kemudian
sering dikaitkan sebagai kebudayaan raja-raja Sunda atau tokoh yang
diidentikkan dengan raja Sunda. Dalam kaitan ini, jadilah sosok Prabu Siliwangi
dijadikan sebagai tokoh panutan dan kebanggaan urang Sunda karena dimitoskan
sebagai raja Sunda yang berhasil, sekaligus mampu memberikan kesejahteraan
kepada rakyatnya
Keterkaitan masyarakat dengan
kebudayaan-
kebudayaan tersebut akan dijabarkan
sebagai berikut :
Ø
SISTEM
KEPERCAYAAN
Hampir semua orang Sunda beragama Islam.
Hanya sebagian kecil yang tidak
beragama Islam, diantaranya orang-orang
Baduy yang tinggal di Banten Tetapi juga ada
yang beragama Katolik, Kristen, Hindu,
Budha.Selatan. Praktek-praktek sinkretisme dan
mistik masih dilakukan. Pada dasarnya
seluruh kehidupan orang Sunda ditujukan untuk
memelihara keseimbangan alam semesta.
Keseimbangan magis dipertahankan dengan
upacara-upacara adat, sedangkan
keseimbangan sosial dipertahankan dengan
kegiatan saling memberi (gotong royong).
Hal yang menarik dalam kepercayaan
Sunda, adalah lakon pantun Lutung Kasarung,
salah satu tokoh budaya mereka, yang
percaya adanya Allah yang Tunggal (Guriang
Tunggal) yang menitiskan sebagian kecil
diriNya ke dalam dunia untuk memelihara
kehidupan manusia (titisan Allah ini
disebut Dewata). Ini mungkin bisa menjadi jembatan
untuk mengkomunikasikan Kabar Baik
kepada mereka.
Ø
MATA PENCAHARIAN
Suku Sunda umumnya hidup bercocok tanam.
Kebanyakan tidak suka merantau atau
hidup berpisah dengan orang-orang
sekerabatnya. Kebutuhan orang Sunda terutama
adalah hal meningkatkan taraf hidup.
Menurut data dari Bappenas (kliping Desember
1993) di Jawa Barat terdapat 75% desa
miskin. Secara umum kemiskinan di Jawa Barat
disebabkan oleh kelangkaan sumber daya
manusia. Maka yang dibutuhkan adalah
pengembangan sumber daya manusia yang
berupa pendidikan, pembinaan, dll.
Ø
KESENIAN
KIRAB
HELARAN
Kirap helaran atau yang disebut
sisingaan adalah suatu jenis kesenian tradisional atau
seni pertunjukan rakyat yang dilakukan
dengan arak-arakan dalam bentuk helaran.
Pertunjukannya biasa ditampilkan pada acara
khitanan atau acara-acara khusus seperti ;
menyambut tamu, hiburan peresmian,
kegiatan HUT Kemerdekaan RI dan kegiatan hari-
hari besar lainnya. Seperti yang diikuti
ratusan orang dari perwakilan seluruh kelurahan
di Cimahi, yang berupa arak-arakan yang
pernah digelar pada saat Hari Jadi ke-6 Kota
Cimahi. Kirap ini yang bertolak dari
Alun-alun Kota Cimahi menuju kawasan
perkantoran Pemkot Cimahi, Jln. Rd.
Demang Hardjakusumah itu, diikuti oleh
kelompok-kelompok masyarakat yang
menyajikan seni budaya Sunda, seperti sisingaan,
gotong gagak, kendang rampak, calung,
engrang, reog, barongsai, dan klub motor.
Ø
KARYA SASTRA
Di bawah ini disajikan daftar karya
sastra dalam bahasa Jawa yang berasal dari daerah
kebudayaan Sunda. Daftar ini tidak
lengkap, apabila para pembaca mengenal karya sastra
lainnya dalam bahasa Jawa namun berasal
dari daerah Sunda,
Babad Cerbon
Cariosan Prabu Siliwangi
Carita Ratu Galuh
Carita Purwaka Caruban Nagari
Carita Waruga Guru
Kitab Waruga Jagat
Layang Syekh Gawaran
Pustaka Raja Purwa
Sajarah Banten
Suluk Wuyung Aya
Wahosan Tumpawarang
Wawacan Angling Darma
Wawacan Syekh Baginda Mardan
Kitab Pramayoga/jipta Sara
3.
Kebudayaan Betawi
Suku Betawi terdiri dari beberapa etnis
yang bergabung dalam satu daerah sehingga membentuk kebudayaan sendiri yaitu
Budaya Betawi. Suku Betawi berasal dari hasil kawin-mawin antaretnis dan bangsa
di masa lalu. Secara biologis, mereka yang mengaku sebagai orang Betawi adalah
keturunan kaum berdarah campuran aneka suku dan bangsa yang didatangkan oleh Belanda
ke Batavia. Apa yang disebut dengan orang atau suku Betawi sebenarnya terhitung
pendatang baru di Jakarta. Kelompok etnis ini lahir dari perpaduan berbagai
kelompok etnis lain yang sudah lebih dulu hidup di Jakarta, seperti orang
Sunda, Jawa, Arab, Bali, Sumbawa, Ambon, Melayu dan Tionghoa. Dengan semakin
beragamnya etnis di Betawi, maka setiap etnis biasanya mempengaruhi setiap
perayaan etnis Betawi. Seperti budaya penyalaan petasan, Lenong, Cokek, hingga
pakaian pernikahan adat Betawi yang didominasi warna merah, itu semua
dipengaruhi kuat oleh budaya Tionghoa.Kemudian etnis Arab sangat mempengaruhi
musik gambus dalam warna musik marawis dan Tanjidor. Tanjidor sendiri adalah
perpaduan budaya Eropa, Cina, Melayu dan Arab. Sementara di kampung Tugu terkenal
dengan budaya keroncong yang bersal dari Portugis.Salah satu musik khas dari
kesenian Betawi yang paling terkenal adalah Gambang Kromong, dimana dalam
setiap kesempatan perihal Betawi, Gambang Kromong selalu menjadi tempat yang
paling utama. Hampir setiap pemberitaan yang ditayangkan di televisi, Gambang
Kromong selalu menjadi ilustrasi musiknya.
http://budayasundadiindonesia.blogspot.com/2010/03/cbenarkah-budaya-sunda-sudah-mulai.html?m=1
http://indo-one.blogspot.com/2010/06/makalah-kebudayaan-suku-sunda.html?m=1
https://pemulungelitd19kk.wordpress.com/2013/09/30/kebudayaan-masyarakat-jawa/