Sabtu, 24 November 2012

Menilik Bahaya Rokok Untuk Kesehatan Manusia



MENILIK BAHAYA ROKOK UNTUK KESEHATAN MANUSIA

Bahaya Rokok
Sebenarnya tidak sedikit dari kita yang tahu bahwa rokok itu berbahaya bagi kesehatan tubuh kita. Namun banyak pula yang mengabaikannya. Padahal pada bungkus rokok dapat kita baca dengan mudah kalimat tentang bahaya rokok sebagai berikut:
“MEROKOK DAPAT MENYEBABKAN KANKER, SERANGAN JANTUNG, IMPOTENSI, GANGGUAN KEHAMILAN DAN JANIN” Namun anehnya masih banyak dari saudara-saudara kita yang merokok dan tidak merasa bahwa perbuatannya merugikan diri sendiri dengan adanya ancaman-ancaman di dalam bungkus rokok yang mereka pegang.
Kandungan di dalam rokok
Rokok mengandung ribuan zat dimana 50 persen diantaranya telah diklasifikasikan sebagai zat yang memiliki dampak buruk bagi kesehatan manusia. Bahan-bahan tersebut diantaranya adalah radioaktif Polonium-201, Acetone (bahan dalam cat), Amonia (pembersih toilet), naphthalene, DDT (pestisida) dan racun arsenik lainnya. Selain itu ketika dibakar, rokok mengeluarkan gas hidrogen sianida yang sering digunakan dalam kamar gas untuk hukuman mati. Belum lagi jika pembakaran tidak sempurna dapat menghasilkan gas karbon monoksida (CO) yang membuat darah sulit mengambil oksigen dari paru-paru. Zat-zat lain yang berbahaya dan sering disebut antara lain adalah Tar dan Nikotin. Tar adalah satu kesatuan dari empat puluh tiga bahan yang menyebabkan kanker. Sedangkan Nikotin adalah zat yang dapat merangsang saraf dan otak sehingga menimbulkan efek kecanduan. Hal inilah yang membuat seorang perokok seringkali sulit melepaskan diri dari jeratan rokok. Dari keseluruhan kasus penyakit jantung yang terjadi pada manusia, 25 persennya merupakan akibat dari merokok.
Penyakit-penyakit akibat rokok
Penyakit yang disebabkan oleh rokok tidak terbatas pada yang disebutkan di dalam bungkus rokok saja. Penyakit yang terkait dengan rokok ada banyak sekali, diantaranya adalah:
·         Kanker kandung kemih
·         Kanker lambung, usus dan colon
·         Kanker mulut, tekak dan esofagus
·         Kanker hati dan pankreas
·         Kanker payudara, mulut rahim dan rahim
·         Kanker paru-paru, bronkhitis dan infeksi saluran pernafasan kronis
·         Penyakit jantung dan stroke hemoragik
·         Pengeroposan tulang atau osteoporosis
·         Penurunan kesuburan bahkan kemandulan
·         Keguguran bahkan hingga melahirkan bayi yang cacat
·         Emfisima, ulser peptik dan batuk menahun
·         Lemah otot, penyakit gusi dan kerusakan pada mata

Bahaya merokok bagi perokok pasif
Diatas adalah penyakit yang banyak diderita oleh meraka sebagai perokok aktif. Perokok aktif adalah orang yang secara langsung menghisap rokok atas kehendak pribadinya. Selain perokok aktif, ada juga perokok pasif, yakni orang yang menghisap asap rokok yang dikeluarkan dari mulut perokok. Tidak hanya perokok aktif saja yang memiliki resiko terkena penyakit, perokok pasif pun juga demikian. Berikut adalah penyakit yang sangat mungkin menyerang perokok pasif.
·         Meningkatnya resiko kanker paru-paru dan serangan jantung
·         Meningkatnya resiko penyakit saluran pernafasan seperti radang paru-paru dan bronkhitis
·         Iritasi pada mata yang menyebabkan rasa sakit dan pedih
·         Bersin dan batuk-batuk karena alergi
·         Sakit pada tekak, esofagus, kerongkongan dan tenggorokan
·         Sakit kepala sebagai reaksi penolakan nikotin
Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa perokok yang merokok di tempat umum atau tidak memperdulikan orang lain yang tidak merokok adalah orang yang egois. Nikmatnya diambil sendiri, sakitnya dibagi-bagi. Selain itu, asap rokok yang dikeluarkan lebih berbahaya daripada yang masuk ke dalam tubuh perokok pasif. Hal ini dikarenakan asap rokok mengandung zat-zat sebagai berikut:
·         Mengandung nikotin dua kali lebih banyak
·         Mengandung karbon monoksida lima kali lebih banyak
·         Mengandung tar lima kali lebih banyak
·         Meningkatnya zat kimia berbahaya bagi kesehatan hingga berkali lipat

Bahaya asap rokok bagi ibu hamil, janin dan bayi
Selain bagi perokok pasif yang dalam keadaan normal, asap rokok lebih berbahaya bagi ibu hamil dan janin yang dikandungnya. Akibat dari asap rokok tersebut antara lain:
·         Keguguran pada janin yang dikandung
·         Kematian janin di dalam kandungan
·         Pendarahan pada plasenta dan terjadi pembesaran lebih dari 30 persen
·         Berat badan janin berkurang sekitar 20-30 persen dari normal
·         Bayi yang lahir prematur dalam keadaan kesehatan yang tidak stabil
Asap rokok lebih berbahaya lagi jika dihisap oleh bayi, akibatnya adalah:
·         Mengalami gangguan dan penyakit pernafasan
·         Terganggunya perkembangan kecerdasan anak, baik motorik maupun kognitif
·         Terjangkitnya penyakit telinga
·         Bisa meningkatkan resiko penyakit leukimia sebanyak dua kali lipat
·         Meningkatkan resiko kanker otak hingga 22 persen
·         Bayi akan lebih mudah lelah karena oksigen yang tidak terserap sempurna
·         Sindrom kematian secara mendadak

Bahaya merokok untuk anak usia sekolah
Kita dapat menemui di jalan-jalan, baik di kota besar dan kota kecil dimana para pelajar dengan santainya merokok seolah itu bukan perbuatan yang buruk. Anda dapat menemukan mereka di berbagai tempat, seperti kafe, terminal, kendaraan umum atau bahkan di sekitar sekolah mereka sendiri. Orang yang mengerti dan sadar tentang kesehatan pastinya akan prihatin dengan keadaan seperti ini. Merokok itu jelas merugikan kesehatan, namun selain itu ada kerugian lainnya, yakni masalah ekonomi. Para pelajar pada umumnya adalah orang-orang yang masih tergantung secara ekonomi kepada orang tua. Hal ini tentu saja akan menambah berat beban yang harus ditanggung orang tua. Terlebih saat ini banyak juga wanita dan remaja putri yang merokok.
Faktor utama yang menjadi penyebab pelajar merokok adalah lingkungan. Masa remaja yang penuh dengan rasa ingin tahu membuat mereka ingin mencoba banyak hal. Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, rokok mengandung nikotin yang mengakibatkan kecanduan. Maka sekali merokok, akan sulit untuk berhenti, kecuali ada kemauan yang keras dan bantuan dari lingkungan. Hal yang kedua ini tentu tidak akan didapatkan ketika para pelajar berada dalam lingkungan perokok. Bahkan banyak diantara para pelajar yang menganggap bahwa pria yang tidak merokok itu tidak jantan. Hal inilah yang menyebabkan para pelajar banyak yang menjadi perokok, dikarenakan rokok merupakan salah satu dari ajang mereka untuk mengaktualisasikan diri mereka. Sebagai simbol bahwa mereka adalah orang gaul dan eksis.
Persepsi seperti ini tentu saja adalah sebuah kesalahan besar. Menurut survey yang dilakukan oleh Yayasan Jantung Indonesia, sekitar 77 persen pelajar Indonesia yang merokok mengawali petualangan mereka dari tawaran atau olok-olok teman-temannya sendiri. Selain itu, kurangnya informasi mengenai bahaya rokok sejak dini menjadi penyebab banyaknya pelajar yang merokok. Padahal setiap mereka menghisap rokok, sama saja menghisap ribuan bahan kimia berbahaya yang justru merugikan kesehatan.

Peran serta orang tua, guru dan masyarakat dalam mengatasi perokok usia dini
Sebagai masyarakat yang sadar akan kesehatan, maka kita harus melakukan sesuatu dalam mensosialisasikan bahaya merokok. Semua pihak, baik itu orang tua, guru, masyarakat dan juga pemerintah harusnya melakukan sosialisasi tentang bahaya merokok bagi pelajar sesuai dengan kemampuan dan kondisi masing-masing. Sosialisasi yang dilakukan harus benar-benar riil dan masuk ke alam bawah sadar para pelajar. Hal-hal yang bisa dilakukan untuk mencegah pelajar merokok diantaranya adalah sebagai berikut:
1.     Sekolah dan jajarannya harus berkomitmen membebaskan sekolah dari rokok. Guru, karyawan dan orang tua dan semua orang yang berkunjung ke sekolah tidak diperkenankan merokok seperti di rumah sakit. Hal ini merupakan suatu bentuk keteladanan. Tentu saja akan aneh dan masuk akal jika hanya siswa saja yang dilarang merokok.
2.     Kegiatan yang melibatkan pemuda terutama para pelajar tidak boleh menggunakan sponsor dari perusahaan rokok atau yang berkaitan dengannya.
3.     Orang tua yang merokok tidak memperlihatkan diri saat merokok di depan anak-anaknya, jika memang tidak bisa berhenti merokok. Tetapi jika orang tua bisa berhenti merokok, tentu saja itu akan lebih baik karena dapat dicontoh oleh anak-anaknya.
4.     Jika anak memiliki waktu luang maka tugas orang tua adalah mendorongnya dalam kegiatan yang positif sehingga mereka tidak ada waktu untuk merokok. Kegiatan tersebut bisa seperti les, olahraga, bermusik dan lain sebagainya. Lebih baik lagi jika orang tua turut serta di dalamnya.
Membudayakan hidup sehat yang bebas rokok harus dimulai dari sekarang. Lebih baik anda meninggalkan rokok saat ini dalam keadaan masih sehat dan bugar daripada nantinya anda harus meninggalkan rokok dalam keadaan sakit kritis dan diujung kematian. Demi orang-orang yang kita cintai, ada baiknya kita berhenti merokok mulai dari sekarang. Semoga artikel ini membawa manfaat bagi anda. Salam sehat! (iwan)
SUMBER : http://ridwanaz.com/kesehatan/ingin-tahu-lebih-detail-bahaya-rokok-bagi-kesehatan-kita/

Hidup Mandiri Lepas Dari Orang Tua


Hidup Mandiri Lepas dari Orang Tua
Pertanyaan:
Bu Rossa, saya mahasiswa tingkat akhir di Jakarta, dan saat ini bekerja paro waktu di sebuah perusahaan multinasional. Saya sangat ingin hidup mandiri lepas dari orang tua seperti teman-teman saya yang orang tuanya tinggal di luar Jakarta. Tetapi masalahnya, orang tua saya tidak mengizinkan karena menurut mereka saya belum siap. Bagaimana ya, Bu, supaya orang tua saya yakin saya sudah cukup dewasa dan mampu hidup mandiri? 
Arfan, Jakarta

Jawaban: Selama kita berada di bawah kendali orang tua kita, itu berarti kita masih termasuk kategori orang yang belum mandiri. Baik orang yang belum menikah maupun yang sudah menikah sama-sama bisa dikatakan belum mandiri apabila terlalu banyak bergantung pada orang tua. Hidup mandiri adalah sesuatu yang memerlukan kesiapan fisik dan mental.

Namun, cepat atau lambat, mau tidak mau, pada saatnya nanti, setiap orang harus menjalani kehidupan yang mandiri. Orang yang memaksakan diri hidup mandiri bisa mengalami tekanan jiwa karena banyak hal yang harus dilakukan dengan baik saat hidup mandiri. Akan jauh lebih berat jika menanggung beban di luar diri sendiri, yaitu anak dan istri, bagi yang sudah menikah. 
Masalah demi masalah akan datang silih berganti mewarnai hidup. Semua itu membutuhkan penyelesaian yang baik dan bijaksana. Oleh karena itu, kemandirian harus dipelajari dan dipahami dengan baik sebelum menjalani hidup mandiri yang sebenarnya. Janganlah kita menginginkan hidup mandiri hanya karena ikut-ikutan, ingin terlihat keren, ingin mendapatkan pujian, ingin bebas dari aturan orang tua, dan sebagainya. 
Hiduplah mandiri karena memang yakin betul telah siap dan mampu menjalaninya dengan penuh kesabaran dan tanggung jawab. Belajarlah dari berbagai sumber mengenai cara hidup mandiri. Jangan sampai kembali lagi ke pangkuan orang tua ketika tidak mampu melakukannya. 
Persyaratan bagi orang yang ingin hidup mandiri tanpa menggantungkan diri pada orang tua di antaranya sebagai berikut. 
1. Memiliki penghasilan jangka panjang yang cukup untuk hidup mandiri.
2. Punya tempat tinggal sendiri dan mampu hidup pisah dengan orang tua.
3. Mampu bersosialisasi dengan baik dengan orang-orang sekitar.
4. Dewasa secara fisik dan mental serta bisa membedakan mana yang baik dan buruk.
5. Menikah dengan seorang pria yang mapan dan mandiri (untuk wanita).

Tip untuk bisa hidup mandiri lepas dari bayang-bayang orang tua.
1. Cari pekerjaan yang mampu mencukupi berbagai kebutuhan hidup mandiri.
2. Ubah sikap dan perilaku kita menjadi lebih dewasa dan baik.
3. Yakinkan orang tua kita bahwa kita mampu hidup mandiri tanpa mereka di sisi kita.
4. Cari tempat tinggal yang memiliki situasi dan kondisi yang baik.
5. Uji coba hidup mandiri dan adaptasi dengan lingkungan di tempat yang baru.
6. Utarakan keinginan kemandirian penuh kita pada orang tua.

Untuk wanita, tidak harus melakukan tahapan-tahapan di atas, namun bisa langsung hidup mandiri jika orang tua sudah menikahkannya dengan seorang laki-laki yang mapan dan mandiri. Untuk mulai hidup mandiri, kita harus menunjukkan bahwa kita mampu melakukannya kepada orang tua atau wali yang selama ini membesarkan dan membimbing kita tanpa pamrih.

Sikap yang kekanak-kanakan, manja, malas, cuek, bandel, dan sebagainya akan membuat orang tua tidak yakin bahwa anaknya siap memasuki kehidupan mandiri yang kejam. Apalagi jika penghasilan yang ada saat ini belum cukup untuk menunjang hidup mandiri. Jika selama kita hidup bersama orang tua bisa membuktikan kita mampu hidup mandiri, orang tua pun tidak akan keberatan melepaskan kita untuk hidup mandiri.

Saat hidup mandiri, kita tetap harus menjadi anak yang baik terhadap orang tua. Kewajiban seorang anak kepada orang tuanya adalah menjaga, merawat, dan mencintai orang tuanya apa pun yang terjadi. Seorang anak harus rajin melakukan silaturahim kepada orang tua dan keluarga besar lainnya. Tidak menutup kemungkinan suatu saat nanti kondisi orang tua kita melemah dan menjadi orang yang tidak mandiri sehingga kita harus membantu mereka secara penuh seperti waktu kita belum mandiri.
Sumber : http://koran-jakarta.com/index.php/detail/view01/97554

Globalisasi Pendidikan di Indonesia


GLOBALISASI PENDIDIKAN di INDONESIA


Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang disertai dengan semakin kencangnya arus globalisasi dunia membawa dampak tersendiri bagi dunia pendidikan. Banyak sekolah di indonesia dalam beberapa tahun belakangan ini mulai melakukan globalisasi dalam sistem pendidikan internal sekolah. Hal ini terlihat pada sekolah – sekolah yang dikenal dengan billingual school, dengan diterapkannya bahasa asing seperti bahasa Inggris dan bahasa Mandarin sebagai mata ajar wajib sekolah. Selain itu berbagai jenjang pendidikan mulai dari sekolah menengah hingga perguruan tinggi baik negeri maupun swasta yang membuka program kelas internasional. Globalisasi pendidikan dilakukan untuk menjawab kebutuhan pasar akan tenaga kerja berkualitas yang semakin ketat. Dengan globalisasi pendidikan diharapkan tenaga kerja Indonesia dapat bersaing di pasar dunia. Apalagi dengan akan diterapkannya perdagangan bebas, misalnya dalam lingkup negara-negara ASEAN, mau tidak mau dunia pendidikan di Indonesia harus menghasilkan lulusan yang siap kerja agar tidak menjadi “budak” di negeri sendiri.
Persaingan untuk menciptakan negara yang kuat terutama di bidang ekonomi, sehingga dapat masuk dalam jajaran raksasa ekonomi dunia tentu saja sangat membutuhkan kombinasi antara kemampuan otak yang mumpuni disertai dengan keterampilan daya cipta yang tinggi. Salah satu kuncinya adalah globalisasi pendidikan yang dipadukan dengan kekayaan budaya bangsa Indonesia. Selain itu hendaknya peningkatan kualitas pendidikan hendaknya selaras dengan kondisi masyarakat Indonesia saat ini. Tidak dapat kita pungkiri bahwa masih banyak masyarakat Indonesia yang berada di bawah garis kemiskinan. Dalam hal ini, untuk dapat menikmati pendidikan dengan kualitas yang baik tadi tentu saja memerlukan biaya yang cukup besar.
Tentu saja hal ini menjadi salah satu penyebab globalisasi pendidikan belum dirasakan oleh semua kalangan masyarakat. Sebagai contoh untuk dapat menikmati program kelas Internasional di perguruan tinggi terkemuka di tanah air diperlukan dana lebih dari 50 juta. Alhasil hal tersebut hanya dapat dinikmati golongan kelas atas yang mapan. Dengan kata lain yang maju semakin maju, dan golongan yang terpinggirkan akan semakin terpinggirkan dan tenggelam dalam arus globalisasi yang semakin kencang yang dapat menyeret mereka dalam jurang kemiskinan.

Masyarakat kelas atas menyekolahkan anaknya di sekolah – sekolah mewah di saat masyarakat golongan ekonomi lemah harus bersusah payah bahkan untuk sekedar menyekolahkan anak mereka di sekolah biasa. Ketimpangan ini dapat memicu kecemburuan yang berpotensi menjadi konflik sosial. Peningkatan kualitas pendidikan yang sudah tercapai akan sia-sia jika gejolak sosial dalam masyarakat akibat ketimpangan karena kemiskinan dan ketidakadilan tidak diredam dari sekarang.
Oleh karena itu, hendaknya pemerintah yang dalam hal ini sebagai pengemban amanat rakyat, dapat bergerak cepat menemukan dan memperbaiki celah – celah yang dapat menyulut gejolak tersebut. Salah satunya dengan cara menjadikan pendidikan di Indonesia semakin murah atau bahkan gratis tapi bukan pendidikan yang murahan tanpa kualitas.
Hal ini memang sudah dimulai di beberapa daerah di Indonesia yang menyediakan sekolah unggulan berkualitas yang bebas biaya. Namun hal tersebut baru berupa kebijakan regional di daerah tertentu. Alangkah baiknya jika pemerintah pusat menerapkan kebijakan tersebut dalam skala nasional .
Untuk dapat mewujudkan hal tersebut pemerintah perlu melakukan pembenahan terutama dalam bidang birokrasi. Korupsi mesti segera diberantas, karena korupsi merupakan salah satu yang menghancurkan bangsa ini. Dengan menekan angka korupsi di Indonesia yang masuk jajaran raksasa korupsi dunia, diharapkan dapat memperbesar alokasi dana untuk pendidikan.
Globalisasi dalam dunia pendidikan saat ini memang diperlukan untuk menghadapi tantangan global. Namun demikian globalisasi pendidikan hendaknya tidak meninggalkan masyarakat kita yang masih termasuk golongan lemah agar kemajuan bangsa ini dapat menikmati secara merata oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia.

Sumber :  Indra Januar S, TL UI ‘06

Jumat, 23 November 2012

Data Base

-->
SISTEM KOMPUTER DATA ( Data Base )
Sistem Informasi Manajement #1
Nama : Andreas Mario Resi
Kelas : 2db04
NPM : 30111793

Dari tugas pertama yang sudah saya buat dan disambungkan lagi ke tugas yang kedua membuat master atau data transaksi suatu proses dari data/tugas pertama..



Contoh kasus I-P-O



Sistem Informasi Manajemen #1
Nama : Andreas Maro Resi
Kelas : 2db04
NPM : 30111793

Secara umum sistem dapat didefinisikan sebagai sekumpulan elemen atau sub sistem yang saling bekerja sama dengan cara-cara tertentu sehingga membentuk satu kesatuan untuk melaksanakan suatu fungsi untuk mencapai suatu tujuan. Bentuk umum sistem dari suatu sistem terdiri atas masukan (Input), proses dan keluaran (Output), dalam bentuk umum sistem ini terdapat satu atau lebih masukan yang akan diproses dan akan menghasilkan suatu keluaran.
1.       Tujuan 
Setiap sistem memiliki tujuan, entah hanya satu atau mungkin banyak. Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa tujuan, sistem menjadi tak terarah dan tak terkendali. Tentu saja, tujuan antara satu sistem dengan sistem yang lain berbeda.

2.       Masukan ( input )
Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan yang diproses. Masukan dapat berupa hal-hal yang berwujud (tampak secara fisik) maupun yang tidak tampak. Contoh masukan yang berwujud adalah bahan mentah, sedangkan contoh yang tidak berwujud adalah informasi (misalnya permintaan jasa pelanggan).

3.       Proses
Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna dan lbih bernilai, berupa informasi dan produk, tetapi juga bisa berupa hal-hal yang tidak berguna, misalnya saja sisa pembuangan atau limbah. Pada pabrik kimia, proses dapat berupa bahan mentah. Pada rumah sakit, proses dapat berupa aktivitas pembedahan pasien.

 Umpan Balik
Mekanisme pengendalian (control mechanism) diwujudkan dengan menggunakan umpan balik (feedback), yang mencuplik keluaran. Umpan balik ini digunakan untuk mengendalikan baik masukan maupun proses. Tujuannya adalah untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan.

4.       Keluaran ( output )
Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem informasi, keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan sebagainya.
contoh untuk proses input, tujuan, umpan balik dan output..
input : identitas seseorang yang didata yang akan dimasukkan ke dalam Data Base.
proses :
1.       Harus mempunyai suatu identitas seseorang tersebut.
2.       Masukkan semua identitas seseorang tersebut ke dalam Data Base.
3.       Mulai dari Nama, Alamat, Tempat & Tgl Lahir, Jenis Kelamin, Agama, Pekerjaan, Kewarganegaraan.
umpan balik :
digunakan untuk mengendalikan baik masukan maupun proses yang bertujuan untuk mengatur system agar berjalan sesuai dengan rencana.
tujuan :
Agar sewaktu” kalau membutuhkan identitas tersebut tinggal membuka data base yang sudah dibuat/tersimpan.
output :
akan terjadi suatu keluaran data dari identitas tersebut dari Nama,  Alamat, Tempat & Tgl Lahir, Jenis Kelamin, Agama, Pekerjaan, Kewarganegaraan. Pada suatu data tersebut.