Jumat, 24 Januari 2014

Aplikasi Siklus Produksi



APLIKASI SIKLUS PRODUKSI

A.      SIKLUS PRODUKSI

Siklus Produksi adalah serangkaian aktivitas bisinis dan kegiatan pengolahan data yang berkaitan dengan proses pembuatan produk. Siklus produksi berkaitan erat dengan sub sistem yang lain, seperti yang tertera pada gambar di bawah ini.

Hubungan Sistem Produksi dengan Sistem Lainnya
Perancangan produk merupakan tahap awal dari sistem produksi yang bertujuan untuk merancang sebuah produk yang memenuhi keinginan konsumen dalam hal kualitas, lama pengerjaan, dan biaya produksi yang rendah. Dokumen yang dihasilkan dari aktivitas produksi adalah :

1.      Daftar kebutuhan bahan (bill of material).
2.      Daftar kegiatan (Operating list/routing sheet).

Tahap kedua dari sitem produksi adalah membuat perencanaan dan penjadwalan produksi yang bertujuan produksi dilakukan seefisien mungkin untuk memenuhi pesanan yang ada dan kemungkinan permintaan jangka pendek tanpa menghasilkan produk yang berlebih. Untuk memmbuat rencana produksi, tersedia 2 metode yang umum dipakai, yaitu :

1.      Perencanaan sumberdaya manufaktur (manufacturing resource planning/MPR-II).
2.      Sistem manufaktur Just-in-time (JIT).

Dokumen yang digunakan dalam aktivitas perencanaan dan penjadwalan produksi yaitu :

1.      Jadwal produksi (master production schedule).
2.      Order produksi (production order).
3.      Bukti permintaan bahan baku (material requisition).

Tahap ketiga dalam sistem produksi adalah pembuatan produk. Informasi penting yang berhubungan dengan produksi yaitu : konsumsi bahan baku, tenaga kerja, dan biaya overhead sehingga sistem informasi akuntansi dapat mengolah data tersebut, memprosesnya dan membuat berbagai macam laporan yang diperlukan.

Sistem Akuntansi Biaya

Tahap akhir dalam sistem produksi adalah sistem akuntansi biaya yang bertujuan yaitu :
1.      Menghasilkan informasi untuk perencanaan, pengendalian, dan penilaian kinerja dalam produksi.
2.      Menghasilkan informasi biaya yang akurat agar dapat digunakan sebagai dsar penentuan harga (pricing) dan kepututusan tentang komposisi produk (product mix).
3.      Menghasilkan informasi yang dapat digunakan untuk menghitung nilai persediaan dan harga pokok penjualan.

Jenis sistem akuntansi biaya yang umum  digunakan oleh sebuah perusahaan adalah sistem penentuan harga pokok pesanan (job order costing) dan sistem peneentuan harga pokok proses (process costing) dan laporan yang dihasilkan sistem akuntansi biaya umumnya berupa :

1.      Laporan kontrol (control report).
2.      Laporan harga pokok produksi (production cost report)
  
Catatan akuntansi yang diselenggarakan dalam sistem akuntansi biaya adalah :

1.      Jika perusahaan mengolah data biaya secara manual (noncomputerized record) :
a.       Perusahaan jasa dan manufaktur menggunakan sebuah kartu harga pokok produksi (production cost ledger) yang berfungsi sebagai kartu pembantu untuk rekening persediaan produk dalam proses.
b.      Jika perusahaan menggunakan sistem harga pokok pesanan, catatan ini dibuat satu halaman untuk setiap pesanan.
c.       Jika perusahaan menggunakan sistem harga pokok proses, catatan ini dibuat dalam satu halaman untuk setiap pusat biaya. Untuk mencatat informasi dalam catatan ini, digunakan arsip order produksi.

2.      Jika perusahaan mengolah data biaya dengan menggunakan komputer :
a.       File induk (master file) dan file transaksi (transaction file).
b.      Dalam sistem database, data biaya akan ditampung dalam sub skema secara independen.

Prosedur Pengolahan Transaksi

Pengolahan transaksi biaya dapat dilakukan secara manual atau dengan menggunakan komputer dan prosedure pengolahan transaksi dalam bentuk narasi dan bagan alir (flowchart).
Prosedure/Sistem Akuntansi Biaya (manual) dimulai dari Bagian Gudang ke Departemen Pengawasan Produksi ke Bagian Pabrik ke Bagian Akuntansi Biaya.

Sumber : http://aldyrizaldi.blogspot.com/2012/12/aplikasi-aplikasi-siklus-produksi-dan.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar